Kamis, 14 Juni 2012

Sepenggal Kisah Isra Mi'raj

Isra Mi'raj adalah perjalanan yang dilakukan oleh Nabiyyullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam dalam waktu satu malam saja. Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa, lalu dalam Mi'raj Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang naik ke langit dengan undangan tunggal dari Rabbul'alamin, tidak mengundang siapapun selain Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk datang menghadap, hingga Beliau shallallahu 'alaihi wasallam diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari:

22 Akibat Berbuat Maksiat


“Seorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (HR Tarmidzi)

Tahukah Anda sekalian apa akibat yang menimpa diri kita jika kita melakukan maksiat? Ibnu Qayyim Al-Jauziyah telah meneliti tentang hal ini. Menurutnya, ada 22 akibat yang akan menimpa diri kita. Karena itu, renungkahlah, wahai orang-orang yang berakal!

10 Tanda Hati yang Mati


1. Kita mengaku kenal Allah swt, tetapi kita tidak menunaikan hak-Nya.
2. Kita mengaku cinta kepada Rasullulah saw, tetapi kita mengabaikan sunnah baginda.
3. Kita membaca Al-Quran, tetapi kita tidak beramal dengan hukum di dalamnya.
4. Kita memakan nikmat Allah, tetapi kita tidak mensyukuri pemberian-Nya.
5. Kita mengaku syaitan musuh, tapi kita mengikutinya.
6. Kita mengaku adanya nikmat syurga, tetapi kita tidak beramal untuk mendapatkannya.
7. Kita mengaku adanya seksa neraka, tapi kita tidak berusaha menjauhinya.
8. Kita mengaku kematian pasti datang bagi setiap jiwa, tetapi kita tidak bersedia untuknya.
9. Kita sibuk membuka keaiban orang lain, tetapi kita lupa keaiban kita sendiri.
10. Kita menghantar dan menguburkan jenazah dan mayat, tapi kita tidak mengambil iktibar daripadanya.

Kemuliaan Shalat Tahajjud

Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakan sholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam (Tahajud) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan dengan Allah SWT.

Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :

“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)

Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :

“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad SAW :

“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )

Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :

Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :

1. Sangat utama : 1/3 malam pertama (Ba’da Isya – 22.00)
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua (pukul 22.00 – 01.00)
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir (pukul 01.00 – Subuh)

Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar :

“ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”

Sahabat Abu Dzar menjawab :

“Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)

Bersabda Rosulullah SAW :

“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )

Nabi SAW bersabda lagi :

“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :

Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )

Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :

1. 2 raka’at shalat Iftitah.
2. 8 raka’at shalat Tahajud.
3. 3 raka’at shalat witir.

Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.

Rasulullah SAW bersabda :

“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud)

Bersabda Nabi SAW :

“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.” (HR Abu Daud)

Keutamaan Shalat Tahajud :

Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda :

“Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Adapun lima keutamaan di dunia itu, ialah :

1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :

1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

Sumber :

Keutamaan Sholat Shubuh Dan Qabliyah Shubuh


Wahai saudaraku… semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa memberikan keselamatan kepadamu dan selalu menjaga dirimu. Janganlah engkau merasa sayang meluangkan sedikit waktumu untuk membaca lembaran ini. Siapa tahu Allah subhanahu wata’ala akan memberikan manfaat kepadamu dan kepada kita semua.

Kemuliaan Orang yang Shalat Dhuha

Orang yang suka memulai di pagi harinya dengan menyebut dan mengagungkan Allah dengan melakukan shalat dhuha yakni shalat sunnat dua rakaat sekali, dua kali, tiga kali atau empat kali sesudah naik matahari kira-kira antara jam 8 sampai dengan jam 11, Allah SWT akan menjamin baginya dengan jaminan istimewa di dunia dan akhirat.



Perbuatan tersebut adalah kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW selama hidupnya, sebagaimana beberapa keterangan antara lain :

“Telah berkata Abu Huraerah : Kekasih saya, (Nabi Muhammad SAW) telah berwasiat tiga perkara kepada saya, yaitu puasa tiga hari tiap-tiap bulan, sembahyang dhuha dua rakaat dan sembahyang witir sebelum tidur”. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari Muslim).

“Ada orang bertanya kepada Aisyah : Adakah Rasulullah SAW sembahyang dhuha? Jawabnya : Ada, empat rakaat, dan terkadang ia tambah yang dikehendaki oleh Allah”. (H.R. Muslim).

“Telah berkata Ummu Hani : Rasulullah SAW pernah pergi mandi, dan dilindungi oleh Fatimah, kemudian ia ambil kainnya, lalu berselimut dengan itu, kemudian ia sembahyang delapan rakaat, sembahyang Dhuha”. (Riwayat Bukhari Muslim 318 – Pengajaran Shalat).

Memang SHALAT DHUHA merupakan keistimewaan yang luar biasa, sebab manusia akan merasa berat dan bahkan terlalu berat disaat-saat yang tanggung untuk berangkat kerja atau sedang kerja (sekitar jam 7 hingga jam 11), dia menyempatkan diri dulu buat melakukan shalat sunnat tersebut.

Padahal dirasa berat hanyalah apabila belum biasa dan belum tahu keistimewaannya. Lain halnya dengan orang yang sudah tahu keistimewaannya dan imannya pun cukup kuat, tentu walau bagaimanapun keadaannya, apakah dia mau berangkat, ataukah sedang dikantor, tentu ia mengutamakan shalat itu barang sebentar, ia merasa sayang akan keutamaan ridha Allah yang ada pada shalat tersebut.

Keutamaan shalat DHUHA dalam pahalanya memadai buat mensucikan seluruh anggota tubuh yang padanya ada hak untuk dikeluarkan shadaqahnya. Sebagimana keterangan Rasulullah SAW bahwa setiap persendian itu ada hak untuk dikeluarkan shadaqahnya. Sedang dengan tasbih, tahmid, takbir dan amar ma’ruf nahyil munkar, cukuplah memadai buat kafarat kepada haq tersebut. Tapi semua itu cukuplah memadai dengan shalat DHUHA dua rakaat :

Dari Abu Huraerah ridliyallhu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda :

“Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH/MAHA SUCI ALLAH, ALHAMDULILLAH/SEGALA PUJI BAGI ALLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU/TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, ALLHU AKBAR/ALLAH MAHA BESAR), setiap amar ma’ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha” (Riwayat Muslim – Dalilil Falihin Juz III, hal 627).

Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa shalat empat rakaat dipagi hari, Allah bakal menjamin dan mencukupkan segalanya dengan limpahan barakah sepanjang hari itu, sehingga bathinpun akan terasa damai walau apapun tantangan hidup yang merongrong, karena dia telah sadar semua itu ketetapan Allah :

“Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk KU, yaitu sembahyang empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Ya’la).

Dengan lafadz lain berbunyi :

“Hai anak Adam, bersembahyanglah untuk KU empat rakaat pada pagi hari, aku akan mencukupimu sepanjang hari itu” (Riwayat Ahmad dari Abi Murrah).

Coba renungkankan isi daripada do’a setelah shalat dhuha itu, nadanya seolah-olah memaksa untuk diperkenankan oleh Allah. Dan memang demikianlah lafadz do’a tersebut diajarkan oleh Rasulullah SAW :

“Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha (milik) Mu, kecantikan ialah kencantikan (milik) Mu, keindahan itu keindahan (milik) Mu, kekuatan itu kekuatan (milik) Mu, kekuasaan itu kekuasaan (milik) Mu, dan perlindungan itu perlindungan Mu”.

Ya Allah, jika rizqiku masih diatas langit, turunkanlah (berlafadz perintah), dan jika ada di didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar, mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba Mu yang shaleh”.

Itulah keistimewaan dan keutamaan shalat DHUHA, didunia memberikan keberkahan hidup kepada pelakunya, diakheratpun /di hari kiamat orang itu dipanggil/dicari Tuhan untuk dimasukkan ke dalam syurga, sebagaimana sabda Nya didalam hadits qudsi :

“Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan sembahyang DHUHA? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah”. (Riwayat Thabrani dari Abu Huraerah).

Sumber :
http://ziemensislam.blogspot.com/p/kemuliaan-orang-yang-sholat-dhuha.html

Keutamaan Shalat Fardhu



Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, semoga Allah memberikan pemahaman agama, ilham, dan petunjuk kepada kita, serta melindungi kita dari keburukan hawa nafsu kita.

Sesungguhnya shalat adalah tiang agama, dan shalat merupakan pilar terkuat dalam rukun Islam yang lima setelah syahadat. Dan posisi shalat dalam agama bagaikan posisi kepala pada tubuh seseorang. Seperti halnya seseorang takkan hidup tanpa kepala, maka seseorang tidak dianggap beragama tanpa melaksanakan shalat. Demikianlah keterangan yang terdapat dalam hadits.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang memelihara shalat, senantiasa mendirikannya, yang khusyuk dalam melaksanakannya, dan selalu menjaganya. Demikianlah Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman dalam kitab-Nya.

Allah berfirman :

“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.”

Shalat yang dimaksud dalam firman di atas adalah shalat wajib yang lima jumlahnya, yaitu : zhuhur, ashar, maghrib, isya`, dan shubuh. Inilah shalat yang tidak seorang pun boleh meninggalkannya dalam keadaan apapun selama ia masih berakal, walau orang itu telah memasuki usia lanjut, menderita sakit, dan lain sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan shalat wustha ialah shalat ashar. Demikianlah keterangan yang terdapat dalam hadits shahih yang juga disebutkan Allah secara khusus karena memiliki keutamaan tersendiri. Dan hal ini sudah cukup dikenal dan masyhur dalam Islam.

“Penerapan  Metode Tak Langsung Monte Carlo untuk Menghitung Integral Tertentu dengan Menggunakan Program R”


          Salah satu peran yang harus dijalankan oleh para statistisi (ahli statistika) adalah mempelajari berbagai prosedur pengambilan keputusan, mencari prediktor atau prosedur pengambilan keputusan terbaik untuk berbagai situasi. Lebih jauh lagi ahli statistika harus dapat memberikan informasi berkaitan dengan derajat kecocokan dari masing masing prosedur yang diberikan.
           
            Selanjutnya prosedur dan metode yang dihasilkan harus diuji validitasnya. Salah satu cara untuk menguji validitas suatu prosedur atau metode statistika adalah dengan mencobanya pada data yang parameternya diketahui (terkendali). Untuk itu perlu dikembangkan berbagai teknik yang bertujuan membangkitkan data dengan sifat-sifat atau parameter yang diinginkan. Misalnya kita ingin membangkitkan data univariate dengan rataan dan ragam tertentu, data multivariate dengan rataan, ragam dan korelasi tertentu. Teknik-teknik ini dipelajari dalam metode simulasi.
           

Tafsir QS Al-Mukminun : 1-11

ORANG BERIMAN YANG BERUNTUNG

Tafsir QS. Al Mukminun: 1-11


Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1), (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya (2), dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3), dan orang-orang yang menunaikan zakat (4), dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (5), kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa (6), Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas (7), dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (8), dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya (9), mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi (10), (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya (11).

Sabtu, 09 Juni 2012

Aljabar II ( Ring, Teorema Fermat dan Euler serta Daerah Euklid)

Aljabar II ( Ring, Teorema Fermat dan Euler serta Daerah Euklid)

Bagi teman-teman yang butuh tentang materi  Ring, Teorema Fermat dan Euler serta Daerah Euklid dalam Aljabar II Matematika silahkan unduh pada link berikut ini :

Analisis Real II : Aproksimasi Integral


Aproksimasi Integral
            Dalam mengaproksimasi integral dapat dilakukan beberapa cara yaitu :
1.      Sifat integral (Property of Integral)
2.      Teorema Taylor (Taylor’s Theorem)
3.      Partisi-partisi yang sama (Equal Partitions)
4.      Aturan trapesium (Trapezoidal Rule)
5.      Aturan Nilai Tengah (Midpoint Rule)
6.      Kaidah Simpson (Simpson’s Rule)


Untuk lebih lengkapnya, silahkan unduh di Analisis Real : Aproksimasi Integral

Operasi Riset : Goal Programming

Pengantar dan Pengertian Goal Programming

Kita telah mempelajari bersama tentang teknik linear programming dalam menyelesaikan berbagai masalah. Komponen utama dari  LP (Linear Programming) adalah fungsi tujuan yang berupa kriteria maksimum atau minimum.

Berbeda dengan LP (Linear Programming) yang hanya mempunyai satu fungsi tujuan, banyak persoalan yang melibatkan lebih dari satu fungsi tujuan. Selain itu, dalam kenyatannya LP (Linear Programming) tidak selalu tepat dan layak bagi suatu permasalahan tertentu. Misalnya:

1. Pertentangan tujuan. Manajemen mungkin menghadapi pertentangan tujuan antara meminimumkan biaya atau memaksimumkan pelayanan kepada pelanggan. Padahal tingginya tingkat pelayanan akan menjadikan biaya pelayanan semakin tinggi.

2. Perbedaan fungsi tujuan. Misalnya, tujuannya adalah menentukan jumlah unit produksi yang akan memaksimumkan keuntungan atau memaksimumkan market share.

3. Kesulitan mengukur tujuan. Misalnya, tujuannya adalah memaksimumkan tingkat pelayanan pada pelanggan. Hal tersebut tentunya sulit diukur.

Dalam kasus-kasus di atas, kadang tidak ada titik yang fisibel (solusi fisibel) yang bisa mengoptimalkan semua tujuan. Untuk mengatasi ini, teknik goal programming bisa digunakan. 

Goal programming adalah kelanjutan dari LP (Linear Programming) yang digunakan untuk menyelesaikan masalah program linier dengan fungsi obyektif majemuk atau fungsi tujuan yang lebih dari satu. Adapun tiap fungsi tujuan dinyatakan sebagai goal. 

Tujuan dari goal programming adalah untuk meminimumkan penyimpangan dalam mencapai tujuan suatu masalah. Oleh karena itu, setiap goal merupakan bagian dari fungsi tujuan.

Untuk file lengkapnya silahkan diunduh pada link berikut ini. Semoga bermanfaat 😊