“Penerapan Metode Tak Langsung Monte Carlo untuk Menghitung Integral Tertentu dengan
Menggunakan Program R”
Salah satu peran yang harus
dijalankan oleh para statistisi (ahli statistika) adalah mempelajari berbagai
prosedur pengambilan keputusan, mencari prediktor atau prosedur pengambilan
keputusan terbaik untuk berbagai situasi. Lebih jauh lagi ahli statistika harus
dapat memberikan informasi berkaitan dengan derajat kecocokan dari masing
masing prosedur yang diberikan.
Selanjutnya prosedur dan metode
yang dihasilkan harus diuji validitasnya. Salah satu cara untuk menguji
validitas suatu prosedur atau metode statistika adalah dengan mencobanya pada
data yang parameternya diketahui (terkendali). Untuk itu perlu dikembangkan
berbagai teknik yang bertujuan membangkitkan data dengan sifat-sifat atau
parameter yang diinginkan. Misalnya kita ingin membangkitkan data univariate
dengan rataan dan ragam tertentu, data multivariate dengan rataan, ragam dan korelasi tertentu. Teknik-teknik ini dipelajari dalam metode simulasi.
Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih baik tentang makna simulasi, berikut diberikan definisi
beberapa ahli tentang simulasi.
Definisi 1.1
(Banks (Banks 1998)). Simulasi adalah tiruan dari proses dunia nyata atau
sistem. Simulasi menyangkut pembangkitan proses serta pengamatan dari proses
untuk menarik kesimpulan dari sistem yang diwakili.
Definisi 1.2
(Nailor (1966) dalam Rubinstein & Melamed (Melamed 1998)).
Simulasi adalah teknik numerik untuk melakukan eksperimen pada
komputer, yang melibatkan jenis matematika dan model tertentu yang menjelaskan
prilaku bisnis atau ekonomi pada suatu periode waktu tertentu.
Menurut Borowski
& Borwein (Borwein 1989) simulasi didefinisikan sebagai suatu teknik untuk
membuat konstruksi model matematika untuk suatu proses atau situasi, dalam
rangka menduga secara karakteristik atau menyelesaikan masalah berkaitan
dengannya dengan menggunakan model yang diajukan.
Secara umum, simulasi
adalah suatu cara untuk menduplikasi atau menggambarkan ciri, tampilan, dan
karakteristik dari suatu sistem nyata. Dalam mata kuliah ini kita mempelajari
bagaimana untuk mensimulasi suatu sistem bisnis atau manajemen dengan membangun
suatu model matematis yang diusahakan untuk mewakili kenyataan dari sistem
sedekat mungkin.
Ide awal dari
simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata secara matematis, kemudian
mempelajari sifat dan karakter operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan
dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan cara ini, sistem di
dunia nyata tidak disentuh /dirubah sampai keuntungan dan kerugian dari apa
yang menjadi kebijakan utama suatu keputusan di uji cobakan dalam sistem model.
Jadi simulasi
mempelajari atau memprediksi sesuatu yang belum terjadi dengan cara meniru atau
membuat model sistem yang dipelajari dan selanjutnya mengadakan eksperimen
secara numerik dengan menggunakan komputer. Dalam simulasi matematika atau
statistika ada beberapa komponen yang mutlak diperlukan diantaranya
adalah:model dari permasalahan yang dipelajari dan komputer yang dijadikan alat
untuk melakukan eksperimen. Dalam persoalan model diperlukan kemampuan
konseptual matematika dan statistika atau teori peluang, sedangkan dalam hal
penggunaan komputer diperlukan kemampuan metode numeric ataupun pengetahuan
komputasi lainnya, sehingga dihasilkan algoritma atau program komputer yang
efisien.
Model simulasi
yang dibangun harus kredibel.
Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh
verifikasi dan validasi model.
Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model
(program komputer) sesuai dengan logika diagram alur. Kalimat sederhananya, apakah ada kesalahan
dalam program? (Hoover dan Perry, 1989); verifikasi adalah pemeriksaan apakah
program komputer simulasi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan
pemeriksaan program komputer. Verifikasi
memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke
dalam bahasa pemrograman secara benar
(Law dan Kelton, 1991) .
BAB
II
ISI
2.1.
Sejarah Singkat Metode Monte Carlo
Metode
Monte Carlo memberikan solusi pendekatan untuk berbagai masalah matematika
dengan melakukan ’eksperimen’ sampling statistik pada komputer. Walaupun
pendekatannya stokastik, metode Monte Carlo dapat dipergunakan untuk mencari
solusi pendekatan dari persoalan-persoalan yang bersifat deterministik.
Nama
Monte Carlo diambil dari nama sebuah kota di Monaco yang terkenal sebagai pusat
kasino. Di sana pada umumnya judi menggunakan bilangan yang dibangk-itkan
secara acak melalui berbagai alat judi. Lalu apa yang sama antara teknik simulasi
komputer dengan casino Monte Carlo? Unsur peluang berperan pada ked-uanya dan
dalam waktu yang panjang hasil yang diharapkan akan muncul. Pemilik kasino
ingin agar dalam jangka panjang, dia memperoleh keuntungan, sementara dalam
setiap permainan para penjudi memperoleh kesempatan yang masuk akal untuk
menang. Metode Monte Carlo menggunakan pembangkit bilangan acak untuk
membangkitkan kejadian.
Secara
sistematik metode Monte Carlo mulai berkembang tahun 1944, wa-laupun sebelumnya
yaitu pada paruh ke dua abad 19 banyak orang melakukan percobaan menjatuhkan
jarum diantara dua garis sejajar untuk menghitung pendekatan π. Percobaan
tersebut asal mulanya dimulai oleh George Buffon. Tahun 1931 Kolmogorov
menunjukkan hubungan antara proses stokastik Markov dengan persamaan differensial.Tahun
1908 Mahasiswa (Student,W.S. Gosset) menggunakan percobaan untuk membantunya
menemukan distribusi koefisien korelasi. Pada tahun yang bersamaan mahasiswa menggunakan
metode sampling untuk memantapkan keyakinannya pada distribusi yang disebutnya
distribusit.
Penggunaaan
riil dari metode Monte Carlo berasal dari penelitian pada bom atom selama
perang dunia kedua. Pekerjaan ini menyangkut simulasi langsung dari persoalan
probabilistik berkaitan dengan difusi acak neutron pada material fissile.
Tetapi perkembangan sistematik ide ini harus menunggu hasil karya Harris and
Herman Kahn tahun 1948. Sekitar tahun 1948 Fermi, Metropolis, and Ulam menemukan
estimasi Monte Carlo untuk nilai eigen dari persamaan Schrodinger.
Sekitar
tahun 1970, perkembangan teori baru dalam kompleksitas komputasi menyebabkan
adanya alasan yang lebih tepat dan menjanjikan penerapan metode Monte Carlo.
Teori ini mengidentifikasi sekumpulan masalah dimana saat itu orang masih
berkonsentrasi mendapatkan solusi eksak. Pertanyaannya apakah metode Monte
Carlo dapat menduga solusi persoalan tersebut.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat di Makalah Metode Simulasi
Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat di Makalah Metode Simulasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar